Kamis, 19 September 2013

Mencintai Sang Maha Pencinta




“Cinta yang hadir, menyejukkan jiwa yang gersang, mencerahkan hati yang suram dan menentramkan hati yang gusar”

Membaca sekilas tentang kalimat diatas, sudah tertebak, kali ini Faiza ingin menyampaikan tentang cinta.
Sejenak agak sedikit bingung harus memulainya dari mana, terasa terlalu banyak cinta yang tertanam didasar hati ini sehingga harus mengurutkannya dahulu..
Wahh.. Faiza playgirl.. L
hmm.. InsyaAllah tidak dong.. J cinta yang terbentuk oleh kebiasaan Faiza selama ini adalah cinta kepada Allah, Rasul, Orang tua, dan saudari-saudari seiman Faiza kok.. ^^
pertanyaan nya sekarang.. ‘kok terbentuk’....???
yapp... bener banget,. Cinta itu sebenarnya terbentuk dari kebiasaan kita, temen-temen bisa saja mencintai seseorang yang dulunya kurang temen-temen sukai karena kebiasaan dia saat ini.. awalnya memang sulit, tapi suatu ketika pasti akan ada saat dimana teman-teman sekalian bisa cinta kepadanya. cinta itu anugerah.. anugerah yang sangat indah.., jadi jangan mengotorinya dengan ‘cinta-cinta’ yang membuatnya justru menjadi tidak suci lagi dong.. sayang kann...
Trus.. Emangnya Faiza gak pernah gitu jatuh cinta dengan lawan jenis kok dari tadi omongannya cinta kepada Allah dan sesama saudari terus sihh...???
Wah., pertanyaan yang bagus.,
Jawabannya ‘pernah’, loh kok pernah?? Katanya gak boleh... gimana sih??
Jadi, jatuh cinta kepada lawan jenis itu wajar kok, itu memang sudah menjadi fitrahnya kalau seorang wanita pasti ujung-ujungnya akan jatuh cinta sama seseorang yang bergelar ‘Ar-rijal’. Tak ada yang salah disini, hanya saja, cara setiap orang mengungkapkannya saja yang berbeda-beda.
Ada seorang teman Faiza yang pernah mengatakan kalau dia sedang ‘kasmaran’ dengan seorang kakak kelas yang katanya siih dia orangnya baik, ceria, sopan dan lain-lain. Dan akhirnya dia memutuskan untuk sedikit-demi sedikit mencari perhatian dari kakak kelas itu, dan akhirnya memang mereka menjadi dekat, menjadi semakin intensif komunikasinya, hingga akhirnya memutuskan untuk ‘berpacaran’.. haduhhh
Kok Faiza gak ngingetin sihh..???
Bukan Cuma ngingetin doang malah., bahkan hampir bermasalah.. hoho
Okey, dilanjutin ceritanya, bahkan setelah mereka berpacaran, temen Faiza ini pernah cerita tentang kebaikan-kebaikan ‘pacarnya’ yang katanya periang itu. Tapi, semakin kesini semakin banyak keluhan yang temen Faiza ungkapin lho bukan kesenangan seperti awal mula dia ceritain dulu, mulai dari orang tuanya yang belum mengizinkan, mantan pacarnya ikut campur urusan mereka, sampe akhirnya dia tau kalo si cowok beda agama dengan nya. Hmm... memilukan ya..
Kian hari, kian banyak keluhan tetang pacarnya itu diungkapin ke Faiza.. dan temen-temen pasti udah menebak kan apa yang terjadi sama mereka..?? yapp.. bener banget., ‘PUTUS’ kata anak muda jaman sekarang..
Dalam kasus lain ada juga yang masih mempertahankannya dengan alasan ‘udah lama loh, udah 4 tahun jalan, sayang mau diputusin, udah terlanjur dekat juga sama orangtua nya’... ya ampunn.. gak habis fikir deh sama yang beginian, ayo dong saudari.. coba sayangi dirimu.,
Coba difikirkan lagi gimana perasaan orangtua kalian, terutama Ibu yang selama ini memberi kasih sayang penuh kepada kalian, bagaimana perasaannya ketika mereka tau kalau putrinya sudah melakukan maksiat selama 4 tahun tapi tak disadarinya??
Loh kok ‘maksiat’.. gak ngapa-ngapain kok..
Yakin gak ngapa-ngapain..?? ‘pegangan tangan’ gak ngapa-ngapain?? ‘sms_an mesra’ gak ngapa-ngapain?? Dan pasti masih banyak lagi selain dari 2 hal itu ya kan..??

Saudari, tahukan.. ALLAH saja menciptakan kita dengan banyak pertimbangan, Ia menjaga kita dengan mengingatkan para ‘Laki-laki’ untuk menjaga pandangannya terlebih dahulu kepada kita, sebelum kita diingatkan tantang hal yang sama oleh Nya setelahnya.
Coba perhatikan hadits ini saudari :

 Abdullah bin Amr radhiyallahu ‘anhuma meriwayatkan sabda Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam : "Sesungguhnya dunia itu adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah." (HR. Muslim no. 1467)

ALLAH saja mengatakan bahwa kitalah perhiasan yang terbaik yang ada didunia, saudari tahu kan seperti apa perhiasan itu..?? bagaimana cara merawatnya?? Ya.. begitulah ALLAH dengan penuh cinta kasihnya menjaga kita..

Rasulullah Shalallahu'alaihi wa sallam bersabda : "Apabila seorang wanita shalat lima waktu, puasa sebulan (Ramadhan), menjaga kemaluannya dan taat kepada suaminya, maka dikatakan kepadanya : Masuklah engkau ke dalam surga dari pintu mana saja yang engkau sukai." (HR. Ahmad 1/191, dishahihkan Asy-Syaikh Al Albani rahimahullah dalam Shahihul Jami’ no. 660, 661)

Allah bahkan membuat kita memilih untuk memasuki pintu syurga yang mana saja jika shalat kita sudah benar dan kita berpuasa di bulan ramadhan.,
Masihkah menyia-nyiakan kesempatan ini saudari..??
Jangan lupa saudari ku, ALLAH pun mengatakan bahwa wanita itu Fitnah dunia..
Akan tetapi, ini lah yang menjadi tantangan kita, mau jadi yang mana..??
Jadi perhiasan yang elok dan mahal ataukah hanya puas sebagai fitnah dunia untuk para kaum Adam??
Saudari, semua pilihan ada ditangan kalian masing-masing, jangan pula sesekali menunda untuk mengambil keputusan. Jika difikirkan secara logika, mungkin nggak seseorang yang mengakui bahwa ia mencintai kita justru malah mendekatkan kita kedalam lubang api neraka...?? (Okey.., untuk yang ini dijawab sendiri ya..)
Tapi, tegakah kalian saudari jika nanti ketika ayah dan ibu kalian sudah tiada, mereka ditanyakan tentang bagaimana mereka mendidik kalian dan ketika mereka menjawab, “Aku sudah mendidik mereka dengan sebaik-baiknya”, tapi pada kenyataan nya dibelakang mereka kita justru menyimpang dari apa yang mereka katakan. Hingga sang malaikat pun menghukum orangtua kita atas perintah ALLAH.. kenapa demikian??
Ingat saudari ku., kita ini adalah amanah yang dititipkan ALLAH kepada kedua orangtua kita dan sudah semestinya ayah dan ibu kita pun bertanggungjawab atas apa yang kita lakukan didunia ini.
Masihkah kita tega, membayangkan orang-orang yang sangat kita sayangi yang membesarkan kita selama ini, yang mencintai kita sepanjang hidup mereka, yang bahkan kelahiran kita didunia ini sangat diidamkan oleh mereka saat itu..
Lalu, kenapa mereka harus merasakan itu semua..?? keperihan yang didapat ketika ditanya oleh para malaikat. Tidakkah kita sedikit bisa meringankan beban mereka..??
Bisakah kita sedikit membuat mereka bahagia karena telah membesarkan kita dan ibu yang telah melahirkan kita..??
Jawabannya “BISA” dan “SANGAT BISA”
Gimana caranya..??
Mulai sekarang, ketika melihat wajah mereka, coba tatap matanya, peluk ia, cium tangannya ketika kita hendak berpergian.. mungkin saja ini terakhir kali kita melihat wajah mereka.., tidak ada yang tahu kan kapan nyawa kita akan dicabut??
Tidak ada yang tahu sampai kapan jiwa ini masih akan menyatu dengan raga ini..
Lakukan amalan-amalan yang telah diajarkan ALLAH kepada kita melalui Al-qur’an dan Hadist. Jaga diri kita dari segala kemaksiatan, kita tak perlu itu semua kok untuk menunjukkan bahwa kita hebat, kita bisa kok hebat tanpa melakukan kemaksiatan terlebih dahulu.
Ingat saudari, yang penting itu Istimewa di hadapan ALLAH, bukan hanya Istimewa dihadapan Manusia. Biarlah ALLAH yang menilai bagaimana diri kita, yang penting kita sudah melakukan yang terbaik yang telah Ia ajarkan kepada kita.
Tapi kan belum tentu amalan yang kita lakuin itu diterima oleh ALLAH??
Nahh.. itu tauu.., kayak gitu masih mau maksiat dan gak berubah kearah yang baik??
Coba dicerna kata-kata ini, orang yang sudah berbuat kebaikan saja belum tentu diterima sama ALLAH, t’rus gimana sama orang-orang yang hari-harinya justru dihabiskan untuk kemaksiatan..??