Masihkah kau mampu merasakan jantungmu
yang berdetak dengan iramaNya?
Pergerakannya, saat detektormu secara
sengaja mengendalikannya, bergerak dengan keinginanmu,
Mengikuti perintah refleks dari pusat pengendalian.
Hingga pada akhirnya kau dapat menyentuh
detak itu, detak yang mendampingimu selama kehidupanmu.
Kerut wajah yang terpaut dalam gelap,
yang matikanmu sesaat dari gemerlapnya dunia semu
Kau temukan tubuhmu masih hangat dan
mampu beranjak dari tempat itu, tanpa satu syukur pun yang terucap, karena Ia
telah menjaga mu. Membiarkanmu merasakan detak jantungmu yang tak kau hiraukan
selama kau bersenyawa dengan mimpimu.
Apakah dengan keadaan itu kau masih
dengan naifnya meminta balasan syurga dari Nya? yang bahkan dengan satu kali
sambutan dikala pagi tak kau ingat diriNya..
Kau mencelanya, saat melihat mereka
mencoba memperbaiki diri mereka..
Kau mencelanya, saat kau tahu seberapa
buruk ia di masa nya dulu..
Kau mencela mereka, yang sedang meniti
jalan menuju kekasihnya, menuju jalan yang diridhoi Nya..
Butiran air bening yang sengaja Ia
ciptakan untukmu yang dicintaiNya itu, sebagai saksi, seperti apa kau
menggunakannya. Apa yang kau ucapkan dari bibirmu saat kau memaksa nya untuk
keluar dari dalam kelopak matamu..??
Adakah pernah merasa bersyukur?
Bahkan dengan semuanya kini, Ia dengan
janjiNya yang pasti, masih memberimu kesempatan untuk bisa memasuki syurga
Nya........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar