Rabu, 10 September 2014

Tidak cukupkah “syurga” sebagai balasan untukmu


Masihkah kau mampu merasakan jantungmu yang berdetak dengan iramaNya?
Pergerakannya, saat detektormu secara sengaja mengendalikannya, bergerak dengan keinginanmu,
Mengikuti perintah refleks dari pusat pengendalian.
Hingga pada akhirnya kau dapat menyentuh detak itu, detak yang mendampingimu selama kehidupanmu.
Kerut wajah yang terpaut dalam gelap, yang matikanmu sesaat dari gemerlapnya dunia semu
Kau temukan tubuhmu masih hangat dan mampu beranjak dari tempat itu, tanpa satu syukur pun yang terucap, karena Ia telah menjaga mu. Membiarkanmu merasakan detak jantungmu yang tak kau hiraukan selama kau bersenyawa dengan mimpimu.
Apakah dengan keadaan itu kau masih dengan naifnya meminta balasan syurga dari Nya? yang bahkan dengan satu kali sambutan dikala pagi tak kau ingat diriNya..
Kau mencelanya, saat melihat mereka mencoba memperbaiki diri mereka..
Kau mencelanya, saat kau tahu seberapa buruk ia di masa nya dulu..
Kau mencela mereka, yang sedang meniti jalan menuju kekasihnya, menuju jalan yang diridhoi Nya..
Butiran air bening yang sengaja Ia ciptakan untukmu yang dicintaiNya itu, sebagai saksi, seperti apa kau menggunakannya. Apa yang kau ucapkan dari bibirmu saat kau memaksa nya untuk keluar dari dalam kelopak matamu..??
Adakah pernah merasa bersyukur?
Bahkan dengan semuanya kini, Ia dengan janjiNya yang pasti, masih memberimu kesempatan untuk bisa memasuki syurga Nya........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar