Selasa, 10 Juni 2014

Bintang yang Tak Bersinar



Ketika bulan menerangi malam dengan senyumannya, maka tak ada seorangpun yang mampu  acuhkannya dalam gelapnya langit tanpa bintang, mungkin benar ketika banyak orang berkata... langit tanpa bintang itu sperti luasnya lautan tanpa seekor ikan. Seolah jadikan bintang-bintang satu-satu yang sepenuhnya memberikan indahnya hiasan langit dimalam hari, tetapi, tidakkah pernah terfikir, bahwa meski tanpa bintang, selama bulan masih berikan sinar indahnya dengan bantuan mentari, langit masih terlihat indah... dia indah dengan hadirnya bulan yang tiada lelah memberikan cinta dan cahaya nya kebumi. Jika laut terasa sepi tanpa ikan, maka langit akan sangat terasa kelam tanpa Bulan...
Ia telah ciptakan diri yang lemah ini dengat begitu banyak kekuatan, ketakutan, kesedihan, cinta dan air mata..
Namun saat hati ini terus melingkarkan diri pada kesedihan dan kesulitan... memperhatikan setiap kegagalan dan kepedihan yang diperoleh dari sebuah ketidakpastian, kenapa justru menjauhi sang Pemilik hati...?? bersembunyi dibalik atap yang bernamakan keraguan tanpa melihat kenyataan, bahwa terlalu banyak yang perlu kita syukuri dari pada yang kita harus keluhkan...
Hadirkanlah Cinta untuk-Nya... selayaknya rasa terimakasih yang tiada tara kepada sang pemilik Cinta... tataplah langit jika kau masih tak bisa mengungkapkan terimakasih atas apa yang diberikanNya untuk mu...
Lihat disana.. lihatlah... bahkan disaat kamu bersedih dan menyalahkan-Nya pun, Ia masih memberi kasih sayangNya kepadamu, temani mu dalam sepinya malam dengan pancaran lembut sinar Bulan yang tak pernah mengeluh untuk selalu berusaha membuatmu tersenyum dalam sudut gelapmu, temanimu dalam setiap tetesan airmata yang mengalir demi melegakanmu...
Cukuplah cinta-Nya yang senantiasa kau rindukan dalam pencarian oleh jejak-jejak langkah yang senada dengan detak jantungmu,
Karena Ia..... Yang takkan pernah lelah menaungimu dalam butiran cinta-Nya...

Senin, 09 Juni 2014

Rasa Syukur Itu...


Pada setiap jari yang bergerak, terdapat tanda-tanda kekuasaan Nya, disetiap detak jantung yang terus menerus berdetak terdapat tanda cinta Nya yang tiada tara, disetiap helaan nafas yang berhembus terdapat  berjuta harapan yang disertainya...
Pernahkah melihat sang Bunga merengek pada-Nya karena musim panas yang tak kunjung usai?

Pernahkah melihat hewan malam yang mengadu pada-Nya karena kekurangan mereka yang tidak mampu melihat, saat cahaya terang menyorot matanya?
Pernahkah melihat sang rumput menangis pada-Nya karena manusia yang terus menerus memunahkannya?

Bunga yang yang tak pernah merengek kala musim panas tak kunjung berlalu, tak pernah menolaknya, meski hujan yang ia impikan tak juga datang. Ia yakin bahwa Yang Maha Memberi Hidup tidak akan membiarkannya kering dalam panas. Ia terus bertasbih kepada-Nya berterimakasih karena diberikan hidup yang diiringi oleh kasih-Nya.

Hewan malam yang hanya bisa melihat dalam gelap, tak pernah mengadu karena kekurangannya jika dibandingkan dengan hewan lainnya yang bisa melihat siang dan malam bergantian menghitung hari. Ia tak pernah sekalipun kufur atas apa yang diberikan Sang Maha Adil kepadanya, ia tahu, mungkin itulah takdir terbaik yang diberikan-Nya untuk nya. Tak pernah ada kata penyesalan dalam menerima qadha dan qadhar Nya, tak pernah ada kata ‘jika’ dalam memohon kepada-Nya. tetapi syukur-lah kata yang terus mencair dalam setiap ucapannya.

Rumput yang terus-menerus terpotong oleh tangan-tangan manusia yang merasa terganggu akan kehadirannya, tak pernah berhenti bertasbih kepada-Nya. Selalu bersukur karena telah diberikan kesempatan untuk menghamba kepada-Nya, tak pernah berhenti meski dalam keadaan ia sedang terinjak, tak pernah mengeluh meski ia terus-menerus didzolimi oleh manusia, karena ia yang sangat patuh kepada perintah Alloh.

Pernahkah kita se-tegar bunga yang tak pernah mengeluh oleh panas yang terus menerus melemahkannya?
Pernahkah kita se-ikhlas hewan malam yang tak pernah mengadu atas kekurangan yang ia miliki kepada-Nya?
Pernahkah kita se-sabar rumput yang terus menerus bersyukur tanpa sedikitpun keluhan keluar dari mereka meski cobaan terus menerus menghampirinya?

Muhasabah lah diri kita yang mungkin tak pernah bersyukur atas apa yang diberikan-Nya untuk kita. Mungkin kelalaian kita membuat kita semakin menjauh dari-Nya, atau kesombongan kita yang memacu kita untuk selalu kufur kepada-Nya. Istirahatkan lah sejenak kegiatanmu, mulai lah berfikir dan merenung akan apa yang difirmankan-Nya dalam kata-kata cintaNya untuk mu :
“Maka nikmat Tuhanmu yang  manakah yang kamu dustakan?”

Minggu, 01 Juni 2014

“Mahkota Itu Untukmu Bu...”


Bersinar, bagaikan cahaya matahari yang selalu menerangi siang dengan penuh kehangatan...
Kokoh, seperti batuan karang yang takkan pernah goyah meski diterpa badai gelombang...
Lembut bak kain sutera berkualitas terbaik yang penah ada...
Penuh akan cinta yang selalu tercurah dalam setiap untaian kata-kata manis nan santun disetiap tutur kata nya... ia yang selalu membantu ku berdiri saat diri ku tersandung dan jatuh dalam perjuangan meraih ridho-Nya, ia yang membasuh setiap goresan luka yang hadir dalam meniti langkah demi langkah menuju keagungan-Nya..

Ia tak pernah lelah mendengarkan ku meski ku terus mengeluh padanya...
Ia tak pernah lelah memberi ribuan nasihat untuk membangun semangat baru yang kian hari kian melemah...
Ia yang menjadi pemicu berdirinya aku disini meski yang lain mengecohkan ku, mencibir ku bahkan mengacuhkan ku..

Goresan cintanya yang begitu besar kadang merasa tak pantas aku menerimanya, begitu mulia dirinya, begitu berharganya dirinya, namun begitu bodohnya diri ini saat lalai untuk sedikit membahagiakannya...
Suatu saat, ingin ku berikan mahkota terindah untuk nya... mahkota yang lebih indah dari yang diberikan Pangeran Charles kepada istrinya, mahkota yang lebih indah dari mahkota bergilir yang dimiliki oleh Miss World...
Karena mahkota yang ingin kuberikan untuknya, bukan buatan manusia yang mudah rusak... tapi mahkota syurga yang indah nan cantik yang hanya diberikan oleh Alloh kepada wanita-wanita penghuni syurga atas apa yang diperbuatnya di bumi dengan semua kesabarannya...