Pada setiap jari yang bergerak, terdapat tanda-tanda
kekuasaan Nya, disetiap detak jantung yang terus menerus berdetak terdapat
tanda cinta Nya yang tiada tara, disetiap helaan nafas yang berhembus
terdapat berjuta harapan yang disertainya...
Pernahkah melihat sang Bunga merengek pada-Nya karena musim
panas yang tak kunjung usai?
Pernahkah melihat hewan malam yang mengadu pada-Nya karena kekurangan
mereka yang tidak mampu melihat, saat cahaya terang menyorot matanya?
Pernahkah melihat sang rumput menangis pada-Nya karena
manusia yang terus menerus memunahkannya?
Bunga yang yang tak pernah merengek kala musim panas tak
kunjung berlalu, tak pernah menolaknya, meski hujan yang ia impikan tak juga
datang. Ia yakin bahwa Yang Maha Memberi Hidup tidak akan membiarkannya kering
dalam panas. Ia terus bertasbih kepada-Nya berterimakasih karena diberikan
hidup yang diiringi oleh kasih-Nya.
Hewan malam yang hanya bisa melihat dalam gelap, tak pernah
mengadu karena kekurangannya jika dibandingkan dengan hewan lainnya yang bisa
melihat siang dan malam bergantian menghitung hari. Ia tak pernah sekalipun
kufur atas apa yang diberikan Sang Maha Adil kepadanya, ia tahu, mungkin itulah
takdir terbaik yang diberikan-Nya untuk nya. Tak pernah ada kata penyesalan
dalam menerima qadha dan qadhar Nya, tak pernah ada kata ‘jika’ dalam memohon
kepada-Nya. tetapi syukur-lah kata yang terus mencair dalam setiap ucapannya.
Rumput yang terus-menerus terpotong oleh tangan-tangan
manusia yang merasa terganggu akan kehadirannya, tak pernah berhenti bertasbih
kepada-Nya. Selalu bersukur karena telah diberikan kesempatan untuk menghamba
kepada-Nya, tak pernah berhenti meski dalam keadaan ia sedang terinjak, tak
pernah mengeluh meski ia terus-menerus didzolimi oleh manusia, karena ia yang
sangat patuh kepada perintah Alloh.
Pernahkah kita se-tegar bunga yang tak pernah mengeluh oleh
panas yang terus menerus melemahkannya?
Pernahkah kita se-ikhlas hewan malam yang tak pernah
mengadu atas kekurangan yang ia miliki kepada-Nya?
Pernahkah kita se-sabar rumput yang terus menerus bersyukur
tanpa sedikitpun keluhan keluar dari mereka meski cobaan terus menerus
menghampirinya?
Muhasabah lah diri kita yang mungkin tak pernah bersyukur
atas apa yang diberikan-Nya untuk kita. Mungkin kelalaian kita membuat kita
semakin menjauh dari-Nya, atau kesombongan kita yang memacu kita untuk selalu
kufur kepada-Nya. Istirahatkan lah sejenak kegiatanmu, mulai lah berfikir dan
merenung akan apa yang difirmankan-Nya dalam kata-kata cintaNya untuk mu :
“Maka nikmat Tuhanmu yang
manakah yang kamu dustakan?”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar